9/19/2006

Here's some merchandise available

Today any offering and promotion with some of merchandise for good material, please visited this link to answer your question..as your needs...

http://astore.amazon.com/bisnismarket-20

9/14/2006

Value Innovator

Salam Marketer

Akhir-akhir ini seiring dengan kemunculan berbagai aplikasi teknologi internet yang kemudian memunculkan jargon baru new-economy membuat perubahan baru business landscape.

setiap perusahaan dan manajer seakan-akan terbius dengan jargon new economy dan kemudian mempertimbangkan untuk membawa perusahaannya memasuki dunia bisnis yang sekan-akan baru. permasalahannya adalah apakah strategi dan taktik untuk membawa perusahaan ke new economy hanya sekedar mengikuti trend atau ada alasan dibalik itu semua.

kalau kita melihat perkembangan yang ada dimana banyak perusahaan terlibat dalam new economy maka kemudian timbul pertanyaan apakah benar-benar terdapat differentiation yang ampuh untuk memperoleh market share di pasar?, kalau semua perusahaan kemudian terlibat dalam new economy dengan business model yang sama, so how can they grab the market share?

apakah perusahaan tersebut akan mengandalkan pada kualitas dan competitive advantage dengan tawaran value dan features yang sama. bukankah dalam konsep marketing, sebisa mungkin kita harus memberikan unique differentiation sehingga tidak mudah dibandingkan dengan pesaing dan menciptakan new rule of the game yang akhirnya membawa perusahaan tersebut stand out of the crowd.

hal ini telah diungkapkan oleh Kim dan Mauborgne dalam Harvard Business Review (Jan-Feb 1997) dengan judul Value Innovation: The Strategic Logic of High Growth. dari hasil pengamatan mereka ternyata perusahaan yang kurang sukses adalah perusahaan yang selalu mengambil strategi konvensional dengan mengganggap bahwa struktur industri itu sudah given sehingga tidak bisa diubah lagi. mau tidak mau perusahaan harus mengikuti struktur yang ada dan berusaha bersaing untuk terus menjadi lebih baik dan lebih baik dibandingkan dengan pesaing. yang terjadi adalah kemudian perusahaan akan bersaing dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh competitor mereka.

Sementara itu disisi lainnya, perusahaan yang berkinerja luar biasa adalah perusahaan yang justru memberikan perhatian kecil pada struktur industri yang ada yang sebelumnya sudah dibentuk oleh pesaingnya. yang dilakukan oleh perusahaan seperti ini adalah bagaimana membuat stuktur industri yang ada menjadi irrelevan dan pesaingnya menjadi tidak berarti.

kalau anda membaca tulisan saya sebelumnya mengenai The Premiere for The Haves dimana konsep menonton film baru yang ada dengan lebih menekankan pada entertainment dan emotional desire, maka itulah merupakan sebuah contoh yang baik dalam menciptakan new rule of the game tontonan tidak lagi dilihat sekedar seberapa empuk kursi yang ada, seberapa dingin ac yang ada, dan seberapa dashyat sound system dalam gedung tersebut. yang ditunjulkan sebagai unique differentiation justru soft element dari gedung bioskop tersebut seperti layanan VIP, jumlah penonton yang lebih sedikit.

sebelumnya kan tidak ada competitor yang berpikiran seperti itu karena semua penguasaha bioskop yang ada terjebak dengan kondisi industri yang ada dan mungkin lebih menekankan pada pricing and place strategy.

Dalam artikel tersebut, Kim dan Mauborgne juga memberikan contoh kondisi bioskop di Belgia yang justru sangat bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia. di Belgia, justru banyak pengusaha bioskop yang menawarkan tontonan eksklusif dengan harga mahal dan berbagai macam service VIP lainnya dan ternyata industri bioskop di Belgia akhirnya collapse juga alias bangkrut. Tetapi kemudian muncullah ide gila dari Kinepolis yang meluncurkan konsep mega-bioskop dengan gedung yang besar yang bisa menampung 700 orang ( dibandingkan bioskop di Belgia sebelumnya yang cuma bisa menampung 100 orang) dan juga dengan tempat duduk yang lapang sambil melonjorkan kaki anda. tawaran dari Kinepolis tersebut juga ditambahi dengan screen yang superbesar.

kalau kita melihat ide Kinepolis diatas, tentu akan muncul pertanyaan, bukankah itu sebuah set-back? bukankah customer menginginkan customized product dari pada produk massal seperti itu? kalau kita melihat dari sudut pandang industri yang ada, maka pandangan tersebut tidak salah, tetapi pihak Kinepolis mencoba menerapkan pemikiran terbalik dan menawarkan produk yang cenderung massal yang bisa menampung 700 orang. Karena Kinepolis tampil beda dan tidak ada yang menyamainya di industri bioskop di Belgia maka logikanya tidak bisa dibandingkan performancenya karena value yang diberikan ke konsumen berbeda dengan konsep value yang diberikan oleh pengusaha bioskop lainnya sehingga membuat keunggulan kompetitif dari pesaing itu menjadi tidak relevan (irrelevant)

kasus lainnya yang juga termasuk klasik adalah kasus stasisun berita CNN. sebelum munculnya CNN, stasiun TV di Amerika berlomba-lomba menayangkan berita pada jam prime time dengan format yang tidak jauh berbeda, mereka hanya berusaha mengemas berita tersebut dengan lebih menekankan pada kemampuan menganalisis suatu kejadian atau berita. Dan tiba-tiba muncullah CNN dengan konsep baru sebagai stasiun berita 24 jam yang menyajikan berita real-time langsung dari kejadian dengan memanfaatkan world-wide networks.

CNN menawarkan konsep dan nilai baru dari sebuah tontonan berita yang sangat berbeda atau bahkan sama sekali kelihatan aneh karena industri TV yang ada, struktur persaingannya tidak seperti itu. konsep seperti The Premiere, Kinepolis dan CNN merupakan konsep value innovation yang berusaha menciptakan new rule of the game

pada dasarnya ada 5 pertimbangan bagi perusahaan untuk menjadi value innovator sehingga selalu bisa keluar dari konsep persaingan industri yang terkesan given dan tanpa inovasi
1. Industry assumptions. Kalau ingin menjadi value innovator, maka perusahaan tidak boleh mengganggap struktur industri itu sudah tetap dan tidak bisa berubah lagi. perusahaan harus mencari konsep baru yang bukan berangkat atas dasar industri yang ada atau dengan kata lain, perusahaan harus menjadi seorang pelupa terhadap struktur industri yang ada dan memposisikan dirinya ibarat seorang pemain baru yang ingin mulai berbisnis dan mencari tahu apa yang belum ada daripada berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi di industri.
2. STrategic Focus. perusahaan yang menerapkan konsep konvensional cenderung ingin terus meningkatkan competitive advantagenya dengan menawarkan berbagai kualitaa yang lebih baik dan meningkatkan kualitas internal business process. sementara Value Innovator cenderung melakukan quantum-leap atau leap-frog strategy yang berusaha menemukan nilai lain dari suatu tawaran produknya yang melakukan lompatan signifikan dan cepat dibandingkan pemain lainnya pada suatu industri. quantum leap bisa dilakukan melalui produk, service dan juga delivery.
3.Customers. pemikiran konvensional lebih menekankan pada bagaimana menawarkan berbagai ragam produk yang di-customize terhadap selera sebagian kecil konsumen (customized-product offerings), tetapi value innovator malah mengambil stategi yang terbalik 180 derajat. value innovator akan cenderung menawarkan value pada komunitas massal dengan harapan menurunkan biaya dan memang akan ada konsekuensinya yaitu akan kehilangan sebagian konsumennya yang membutuhkan customization. sejauh perusahaan bisa mempertahankan differentiation-nya maka tetap akan ada pasar untuk digarap karena rata-rata perusahaan di Industri berjalan ke Utara sedangkan Value Innovator berjalan ke selatan
3. Asset dan Capabilities. Perusahaan konvensional akan berpikir bagaimana bisa memanfaatkan aset dan kapabilitas yang ada untuk meningkatkan bisnisnya atau memulai suatu bisnis yang baru. Yang ada dipikiran perusahaan konvensional adalah bagaimana agar aset mereka tidak terkesan usang dan terus bisa dimanfaatkan. sedangkan Value Innovator berusaha untuk menerapkan forgotten-strategy dengan melupakan apa yang dimiliki oleh perusahaan saat ini dengan tujuan untuk terhindar dari jebakan bahwa apa yang mereka miliki masih yang terbaik dan relevan untuk masa depan. Value Innovator akan melupakan kemampuan yang mereka miliki saat ini dan memposisikan dirinya seakan-akan seorang bayi yang baru lahir ke dunia ini dan ingin memulai sesuatu yang baru tanpa tergantung kepada apa yang dimiliki oleh kedua orang tuanya dan juga kehidupannya yang lalu.
5. Product and Service Offerings. Perusahaan konvensional hanya akan memikirkan produk dan jasa yang mereka jual saat ini dan bagaimana caranya agar produk dan jasa tersebut bisa dijual saat ini dan memaksimalkan nilai keuntungannya bagi perusahaan tanpa memikirkan apakah produk ini akan tetap bisa bertahan di masa yang akan datang karena perusahaan konvensional selalu berpikir bahwa produk mereka akan selalu superior sepanjang masa asal berkualitas. Value Innovator akan cenderung berpikir sebagai sebuah perusahaan yang menawarkan total-solution untuk komunitas massal meskipun strategi tersebut terkesan "aneh" karena tidak mengikuti kebiasaan industri yang ada dan bahkan bisa saja kehilangan beberapa konsumennya tetapi yang diunggulkan adalah uniquq differentiation yang tidak bisa ditiru meskipun terkesan aneh dan agak "mendahului jaman".

Value Innovator yang mempertimbangkan kelima hal diatas akhirnya akan menawarkan nilai yang sama sekali baru bagi konsumen. tawaran nilai baru tersebut akan menciptakan kurva nilai yang baru dalam suatu persaingan industri. Kalau kurva nilainya baru berarti perusahaan sudah bisa keluar dari kerumunan persaingan yang ada dan mencari ladang baru untuk bisa hidup sehingga ladangnya bisa aman tanpa harus gontok-gontokan dengan pesaing yang ada.

Bagaimana kalau ada pesaing lain yang juga mengikuti strategi perusahaan value innovator dengan memberikan nilai yang sama seperti yang ditawarkan oleh perusahaan value innovator tersebut? Jawabannya adalah perusahaan tersebut harus terus dan tetap terus menjadi Value Innovator, kalau ada yang mengikuti berarti perusahaan harus segera menemukan inovasi baru sehingga lagi-lagi bisa keluar dari persaingan yang ada.

What Do You Think Marketers?????


Salam Marketer

9/05/2006

Brand Identity vs Brand Image

Dalam diskusi atau perbicangan sehari-hari mengenai marketing,
seringkali kita menyebutkan "Merek X punya brand image bagus, Merek y
punya brand image jelek". dalam situasi lain kita juga sering
menjumpai kata-kata brand identity yang menyebutkan bahwa merek ini
punya brand identity-nya bagus dan merek lain brand identity nya
nggak jelas.

kedua istilah diatas, brand identity dan brand image sering kali
membingungkan kita. sebenarnya apa arti dibalik kedua istilah diatas?

tulisan kali ini akan mencoba untuk membedakan beda antara brand
identity dengan brand image.

ternyata kesalahan dalam membedakan brand identity dengan brand image
bukan cuma dialami oleh kita-kita semua sebagai pembaca ataupun
pemerhati pemasaran. bahkan para marketing decision maker
diperusahaan seringkali salah mengartikan kedua istilah tersebut yang
mengakibatkan mereka tidak bisa membedakan strategi mana yang harus
diambil jika terdapat gap antara kedua istilah tersebut.

pada dasarnya, setiap perusahaan yang meluncurkan suatu produk,
bahkan kita sendiri sebagai manusia menginginkan suatu identitas
tertentu dihadapan orang lain. identity seseorang dapat dilihat dari
caranya berpakaian, bertindak dan berperilaku. ketiga hal tersebut
akan menunjukkan karakteristik seperti apa orang tersebut.

hal yang sama juga terjadi pada sebuah produk, mulai dari tampilan
packaging-nya, jenis dan gaya tulisannya, labelnya dan juga bentuk
produk-nya yang "membungkusi" isi dari produk tersebut. berbagai hal
yang dilakukan terhadap produk tersebut seperti packaging, labeling
dsb merupakan wujud dari keinginan perusahaan agar suatu produk atau
merek memiliki suatu identity saat mereka memasuki suatu pasar.

identitas merek seperti itu ditujukan afar konsumen dapat menyadari
(aware), mengetahui (know), mengerti (understand), menyukai (prefer)
mengasosiasikan (associate) sebagai suatu merek yang unik sehingga
dengan adanya keunikan tersebut diharapkan konsumen akan membeli
merek yang bersangkutan.

tetapi tunggu dulu........ HOLD ON!!!!!!!!!!!!!

Penjelasan diatas baru merupakan apa yang diinginkan oleh perusahaan
sebagai produsen dari merek yang bersangkutan. ibaratnya itu kan
masih production-oriented atau production mind-set dimana perusahaan
lah yang akan menentukan seperti apa sebuah produk itu akan memiliki
identitas dibenak konsumennya.

kenyataannya, brand identity yang ingin ditampilkan oleh perusahaan
seringkali tidak diketahui, dimengerti dan diasosiasikan sesuai
dengan brand identity yang diinginkan oleh perusahaan. Celakanya
(bukan niru lirik Sheila On 7 lho...) bahkan banyak konsumen yang
tidak sadar (aware) dengan brand identity yang ingin ditampilkan oleh
perusahaan.

kalau sudah tidak aware, artinya proses keputusan pembelian konsumen
tidak sejalan dengan apa yang disimpulkan oleh perusahaan. contoh
yang paling gampang adalah produk televisi. beberapa waktu yang lalu
sering diiklankan TV dengan kelebihan bisa menyimpan identitas
pemilikinya seperti KTP sehingga aman dari pencurian, dengan
mengiklankan seperti itu, secara langsung perusahaan ingin agar
konsumen mengganggap kelebihan untuk menyimpan identitas pemiliknya
sebgai suatu perbedaan yang unik yang akan menjadi brand identity
merek yang bersangkutan.

tetapi kemudian muncullah pertanyaan, kalau kita melakukan survei
terhadap setiap konsumen yang membeli produk yang bersangkutan,
apakah memang benar bahwa konsumen tersebut membeli karena TV
tersebut bisa menyimpan identitas pemiliknya? saya yakin tidak banyak
dari mereka yang akan menjawab Ya.

sebagian besar atau mungkin semuanya membeli karena alasan lain
seperti harga lebih murah, desainnya lebih bagus, warna atau soundnya
lebih bagus dsb. kalau alasan seperti ini yang mendasari konsumen
membeli merek TV bersangkutan, maka sudah jelas ada perbedaan antara
brand identity yang ingin ditampilkan oleh perusahaan dengan brand
image yang ada dibenak konsumen.

perception gap antara brand identity dan brand image seperti ini bisa
saja menimbulkan masalah bagi perusahaan. Karena bila TV tersebut
laris manis, bisa saja perusahaan tsb berpikir bahwa TV-nya laku
karena feature baru yang ditampilkan, padahal kenyataannya bukan.
kalau perusahaan salah persepsi dan salah melakukan judgment terhadap
keberhasilan penjualan TV-nya, maka kedepannya perusahaan akan makin
tersesat dalam strategi pemasaran dan komunikasinya.

untuk menutup dan mengurangi perception gap antara brand image dan
brand identity bisa dilakukan dengan beberapa cara:
1. Jangan menjanjikan apa yang anda tidak mampu lakukan. Don't
promise what you can not deliver. dalam meluncurkan suatu produk
dengan brand identity nya, pikirkan lah terlebih dahulu apakah anda
benar-benar bisa melakukan seperti apa yang anda janjikan saat anda
melakukan brand identity promotion. kalau tidak mampu ya jangan
membuat brand identity yang muluk-muluk dan terkesan bombastis tapi
tidak mampu dipenuhi. Kotler menyebutnya sebagai overpositioning,
anda memposisikan brand identity dibenak konsumen secara berlebihan
melebihi apa yang mampu anda berikan.
2. Product-Marketing campaign synchronization. jangan berusaha untuk
memisahkan desain produk anda dengan strategi kampanye promosi yang
akan anda lakukan. kebanyakan kasus yang terjadi adalah promosi dan
periklanan tidak sejalan dengan produk yang ingin dijual ke konsumen.
adanya mislink dan mismatch seperti ini harus dihindari. kalau tidak
nanti akan terjadi mis-association terhadap merek anda. dari segi
tampilan konsumen akan mengasosiasikannya dengan identitas tertentu
tapi dari segi marketing campaign, konsumen punya identitas lain lagi
terhadap produk anda.
3. Integrated Marketing communication (IMC). ditengah perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat membuat perusahaan mempunyai
berbagai alternatif untuk mempromosikan dan mengiklankan produknya
mulai dari above the line, below the line, push and pull, olw-way and
new-way. berbagai alternatif seperti ini kalau tidak dikoordinasi dan
dintegrasikan dengan sinergis malah akan menjadi bumerang bagi
perusahaan. kalau saluran komunikasi yang ada tidak sinkron maka akan
menimbulkan confused positioning, kalau konsumen bingung, maka
yakinlah merek anda tidak akan masuk dalam brand choice.
4. don't underestimate your brand. ketiga langkah diatas mengajarkan
kita akan sebuah kehati-hatian dan kejelian dalam men-set brand
identity. tetapi kehati-hatian tersebut jangan pula membuat
perusahaan minder dan rendah diri terhadap mereknya serta mengganggap
remeh mereknya sendiri. yang penting adalah bukan melihat sejauh mana
produk anda dibandingkan pesaing yang bisa membuat anda optimis atau
pesimis, the most important strategy is being unique. anda harus
tampil beda sehingga tidak gampang dibandingkan dengan produk atau
merek lain. kalau terlalu rendah diri nanti malah terjadi under
positioning. kalau ini yang terjadi, maka secara tidak langsung
perusahaan tidak akan bisa menerapkan strategi yang fleksibel dalam
melakukan deal dengan konsumen karena konsumen sudah merasa bahwa
produk ini under positioning, jadi mereka punya bargaining position
yang lebih bagus.

Demikianlah tulisan saya kali ini mengenai brand identity vs brand
image

Ada yang punya pendapat lain?

Customer Intelligent

Innovating with Customer.

Customer inteligent merupakan inti dari sebuah inovasi, promosi dan
distribusi dari peluncuran produk baru. Inteligent ini akan
memungkikan perusahaan besar untuk memenuhi keinginan konsumennya
yang mana tidak dapat dipenuhi oleh competitor lain dalam suatu
pasar. Melalui customer intelligence diharapkan perusahaan akan
mendominasi pasar dalam suatu kategori produk.
Customer intelligence is core to the rapid innovation, promotion, and
distribution of new product launches. This intelligence has allowed
great companies to fulfill customer needs in ways their competition
could not, which, in turn, has led them to market dominance in their
respective product categories. Each of our sample companies shows a
passion for investigating and understanding customer needs.

3 prinsip customer intelligence seperti yang disarankan oleh Joel
Litman dan Brent Lohrmann dalam seminar di Kellogg School of
Management:
1. inteligen terhadap kebutuhan konsumen yang tidak terpenuhi
(customers' unmet needs). Strategi ini dilakukan dengan berusaha
mengikuti perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen dimana perubahan
itu kadang-kadang kelihatan tetapi kadang-kadang secara samara-samar
dan unpredictable berubah. Dengan strategi ini perusahaan harus
berusaha mencari informasi sebanyak dan secepat mungkin dari berbagai
macam customer yang valuable. Di Indonesia salah satu contohnya
adalah Gillette yang terus-terusan melakukan inovasi pisau cukur dan
hampir dapat dikatakan setiap 6 bulan sekali ada tawaran pisau cukur
dengan keunikan karakteristik tersendiri. Dan yang tidak dilupakan
oleh Gillette adalah melakukan promosi secara agresif terutama
menimbulkan kesan bahwa ada kebutuhan kita yang belum terpenuhi
meskipun secara ilmiah masih diperdebatkan, tetapi Gillette dengan
cerdiknya melakukan perception bounding yang telah terbentuk melalui
jenis produk sebelumnya. Gillette juga berusaha menyasar segmen
wanita dimana ada fakta yang dilewatkan oleh pesaingnya yaitu 70
persen dari wanita masih mencukur dengan bantuan sabun dan air.

2. Inteligen yang beiringan dengan Inovasi produk. Inteligen dengan
kemampuan memperoleh informasi yang tidak di sadari nilai atau
manfaatnya akan melahirkan suatu ide baru untuk menemukan produk baru
yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat
bertahan di pasar. Contohnya di Indonesia pada masa krisis dimana
banyak perusahaan mengganggap peluang yang ada tidak menjanjikan
dengan menurunnya daya beli masyrakat. Tetapi hal itu terbantahkan
dengan suksesnya Groups Wings meluncurkan deterjen Daia yang menyasar
segmen baru yang sensitif akan harga. Produk yang sebenarnya bukan
hasil inovasi tetapi lebih cenderung inovasi dalam hal membangun
brand image baru dengan merubah dan memodifikasi berbagai
karakteristik tawaran produk membuat produk inovasi ini menjadi unik
dan menarik. Karena pada dasarnya inovasi produk itu fokusnya bukan
hanya pada produk baru saja tetapi produk varu yang bias menjawab
kebutuhan konsumen secara unik. Konsep seperti ini memang
memungkinkan akan terjadinya tekanan pada harga dan margin dan juga
bisa sebaliknya margin malah tidak menjadi masalah. Kasus Daia
mungkin menunjukkan adanya margin dan juga harga yang tertekan demi
menyasar segmen bawah yang price sensitive. Tetapi ditengah krisis
yang masih melanda Indonesia ternyata malah muncul segmen baru yang
masih bergelimpangan uang dan memiliki purchasing power yang tinggi
sehingga munculnya banyak Inovasi produk baru yang harganya mewah dan
memang di targetkan untuk kalangan "the haves". Kalau kasusnya
seperti ini maka tekanan terhadap harga akan kecil demikian juga
halnya margin yang bias setinggi mungkin, karena segmen ini betul-
betul bebas dari tekanan resesi ekonomi. Ini membuktikan akan
pentingnya informasi dari customer intelligence, informasi yang
dihasilkan harus betul-betul memberikan suatu tawaran unik yang akan
memunculkan ide untuk menawarkan value baru bagi segmen baru ataupun
segmen lama yang "terkesan baru".

3. customer knowledge must come first. Perusahaan harus mempunya
system untuk mengumpulkan, meneliti dan juga mengerti tentang
kebutuhan konsumen dan kemudian secara agresif melakukan inovasi yang
memberikan jalan untuk pemenuhan kebutuhan konsumen. Proses ini
membutuhkan komitmen dan kepakaan dari internal customer yaitu para
karyawan sendiri mulai dari level top management sampai lower level
management akan kebutuhan dan perkembangan konsumen yang terus
berubah. Customer Relationship Management (CRM) saja tidak cukup
karena perusahaan juga harus punya strategi di belakang layar baik
yang manual ataupun modern.

(Sumber Marketing-club)

Knowledge Management

Knowledge Management

Knowledge management (KM) akhir-akhir menjadi perkembangan hangat
dikalangan akademisi ataupun praktisi. Di era dan zaman teknologi
informasi seperti ini memang tidak bisa dihindari bahwa komponen
terpenting dari suatu kesuksesan bisnis dalah knowledge
(pengetahuan). Pertanyaannya adalah apakah pengetahuan dan knowledge
management itu?

Informasi yang kita punyai pada dasarnya bukanlah merupakan knowledge
(pengetahuan). Informasi hanya akan menjadi pengetahuan jika
informasi tersebut dapat digunakan dan diterjemahkan menjadi sebuah
arti yang bernilai bagi pengambilan keputusan perusahaan. Dari
pengertian tersebut, maka jelaslah bahwa pengetahuan itu akan timbul
bila adanya manusia (people) dan proses, dan yang lebih penting lagi
adalah masalah teknologi. Informasi hanya akan menjadi knowledge jika
ketiga komponen tersebut dapat berinteraksi secara sinergis. Kalau
hanya salah satu yang berfungsi makan informasinya belum menjadi
knowledge tetapi hanya sekedar new information yang tidak bernilai
dalam decision making.

Knowledge as a People issue
Tidak peduli seberapa baik informasi yang dimiliki oleh perusahaan,
jika orang yang ada dalam perusahaan tersebut tidak dapat
menemukannya, menyimpan dan menggunakannnya, maka informasi itu tidak
akan bernilai.
Pertukaran informasi antar individu dalam perusahaan akan membentuk
suatu realitas baru dimana informasi yang ada telah melalui sebuah
proses pemikiran diantara berbagai komponen pemikir di dalam
perusahaan. Ide-ide dan pertukaran informasi yang ada membuat
perusahaan akan berbeda dimana inovasi terhadap suatu keputusan akan
muncul sebagai akibat pertukaran ide dan informasi yang bernilai
dalam pengambilan keputusan.

Knowledge as Technology Issue
Teknologi sebagai salah satu sumber dalam mengubah informasi menjadi
pengetahuan dapat terlihat dari semakin berkembangnya penggunaan
teknologi untuk melakukan informasi sharing dari satu individu ke
individu lainnya. Karena dengan teknologi makan akan terjadi time
saving, di era teknologi informasi seperti ini waktu akan menjadi
sangat begitu berharga dan bernilai karena perusahaan yang dengan
cepat dan tepat memperoleh informasi akan dengan cepat pula mengambil
suatu keputusan untuk menang dalam persaingan di pasar. Dengan
teknologi yang ada maka information sharing akan menjadi cepat,
simple, gampang dan tepat waktu yang tentunya akan merubah informasi
menjadi pengetahuan (knowledge) untuk digunakan dalam decision making.

Knowledge as Processes Issues
Sebuah perubahan informasi menjadi pengetahuan membuthkan interasksi
antar berbagai individu dalam suatu perusahaan. Untuk itu dibutuhkan
suatu proses yang sinkron dan sinergis sehingga proses penyaluran dan
pen-transformasian informasi tersebut menjadi bernilai baik dari segi
waktu dan juga nilai tambahnya. Dengan adanya people dan technology
yang baik tidak akan menjamin jika proses di dalamnya tidak
menunjukkan suatu system yang terintegrasi untuk memberikan nilai
tambah dalam suatu information value chain.

Knowledge management (KM) nantinya akan menjadi suatu proses
menangkap,menyimpan,menyeleksi, memperbaiki dan mengevalusai asset
intelektual yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan konsep KM ini maka
kedepannya organisasi akan menjadi people centric. Dimana people
centric ini masih bisa dibagi menjadi dua yaitu internal people dan
external people. External people berkaitan dengan customer
intelligence yang berusaha memahami informasi konsumen yang kemudian
akan diproses oleh internal people secara sinergis diantara seluruh
information value chain yang ada untuk melahirkan suatu knowledge-
based decision yang cepat, tepat dan sinkron.

(sumber Marketing-club)

10 Prinsip Kepuasan pelanggan

Lembaga konsultan Frontier bulan lalu mengumumkan merek-merek yang
berhasil mencapai kepuasan pelanggan yang paling unggul di kategori
produknya masing-masing yang kemudian dikenal sebgai Indonesian
Customer Satisfaction AWard (ICSA) 2001

Memang Frontier yang dipimpin oleh Handi Irawan merupakan pelopor
dalam melakukan survei kepuasan pelanggan di Indonesia secara
nasional dan kemudian memberikan award kepada pemenangnya.

dalam rangka me-marketingkan ICSA tersebut, Handi Irawan kemudian
mengadakan road show ke 6 kota di Indonesia dan salah satu yang di
kunjunginya adalah Jogjakarta pada 11 oktober 2001 kemarin. pada
seminar yang diadakan atas kerja sama dengan AMA (asosiasi manajer
Indonesia) cabang JOgjakarta di HOtel Santika tersebut, Handi Irawan
membeberkan 10 prinsip kepuasan pelanggan

Pengertian dari kepuasan. Setiap orang merasa tahu pengertian
kepuasan, tetapi saat ditanyakan definisi nya maka akan muncul
kontroversi tentang definis yang absolut dan dapat diterima dengan
baik ooleh semua pihak. satisfaction sendiri berasal dari kata latin
Satis (enough) dan facere (to do or to make) sehingga satisfaction
berarti menyediaka apa yang dicari oleh pelanggan sampai titik dimana
mereka merasa enough (cukup_, pertanyaannya adalah cukup itu
seberapa?

10 prinsip tersebut adalah :
1. Be a true believer. setiap orang dalam organisasi harus betul-betl
menjadi karyawan yang percaya bahwa kepuasan pelanggan memang benar-
benar dibutukan dan diperlukan. karena pelanggan yang puas akan
menjadi free advertisement (iklan gratis) bagi perusahaan dimana
dengan word of mouth promotion akan lebih dipercaya oleh konsumen
lainnya dibandingkan dengan strategi komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan. dengan percaya akan kepuasan pelanggan makan akan
menghemat biaya operasi dan juga bisa memperoleh amrgin yang lebih
tinggi

2. Start with right customer. Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan
perusahaan harus memulai dari bagaimana melayani konsumen yang tepat.
dan in berarti bagaimana kita melakukan strategi STP dan yakin bahwa
segmen yang disasar cocok atau compatible dengan kapabilitas
perusahaan. kalau perusahaan menyasar orang yang salah maka sebaik
apapun perusahaan itu menawarkan suatu produk maka percuma saja.

3. Manging customer expectation is the key. dalam menawarkan suatu
produk, perusahaan harus benar-benar menyadari bahwa apa yang bisa
memuaskan konsumen adalah apa yang bisa memenui harapan mereka
sehingga perusahaan harus bisa memberikan tawaran yang rasional
sehingga konsumen tidak akan berharap sesuatu yang diluar kapabilitas
perusahaan. jangan samapai terjadi over promosi under deliver. kalau
dalam komunikasi nya perusahaan terlalu memberikan harapan maka
nantinya justru akan memberikan bumerang dan ini sering terjadi
dengan perusahaan Indonesia yang dalam mengkomunikasi produknya
terlalu over promise under deliver.

4. perception and expectation are psychological things. kalau kita
berbicara mengenai harapan dan persepsi pelanggan maka ini berkaitan
dengan unsur-unsur emosional dan psikologis sehingga akan sangat
sulit menggunakan alasan-alasan rasional dari perusahaan untuk
mengatakan bahwa mereka bisa memuaskan pelanggan. sehingga AL Ries
dan Jack Trout dalam bukunya Positioning: the Battle of YOur Mind
mengatakan bahwa marketing sebenarnya bukan perang di rak-rak
supermarket atau di pasar tetapi lebih merupakan perang di benak atau
otak konsumen sehingga yang lebih penting adalah bagaimana perusahaan
melakukan mind games dengan otak konsumen daripada bicara jargon-
jargon kualitas dan teknologi yang bagi konsumen sudah sangat sesak
untuk dimasuki ke otaknya yang sudah penuh dengan berbagai data.

5.Determine the critical driver of customers satisfaction. dalam
menawarkan produk yang bsia memberikan kepuasan kepada pelanggan maka
perusahaan tidak bisa menyamaratakan bahwa seorang konsumen yang puas
maka yang lainnya juga akan puast karen pada dasarnya konsumen itu
berbeda meskipun mereka berada pada satu segmen yang sama yang
dilayani oleh perusahaan. perusahaan harus menentukan faktor-faktor
apa saja yang penting dan bisa memberikan kepuasan bagi pelangga.
apakah itu faktor harga, kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor
emosional atau faktor biaya dalam memperoleh dan mengkonsumsi produk
tersebut. dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka perusahaan
dapat menentukan suatu garis nilai (value line) yang dapat memberikan
kepuasan bagi pelanggan.

6. Understand & manage critical moment of truth. perusahaan harus
menyadari bahwa setiap point of cantact dengan konsumen akan menjadi
sebuah momen yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kenyataan
yang ditawarkan oleh perusahaan. sehingga perusahaan tidak boleh main-
main dengan mengganggap bahwa pada point atau pertemuant ertentu
dengan konsumen tidak penting dan yang lainnya penting. semuanya
penting sehingga jangan sampai terjadi satupun kelalaian kalau tidak
ingin gagal

7. systematic listening to the customers voice is a must. konsumen
sellau berubah sehingga puas hari ini belum tentu mereka akan di
kemudian hari karena kebutuhan dan keinginan serta harapan mereka
terus berubah sehingga perusahaan harus peka terhadap perubahan dan
yakinlah bahwa perusahaan harus menjadi pendengar yang baik bagi
konsumenya dengan menerapkan suatu intergrative listening strategy
sebagai wujud responsiveness dan emphaty terhadp konsumen

8. service recovery is the second best chance to satisfy customer.
pelanan sebagai salah satu senjata untuk memuaskan pelanggan harus
dapat dijadikans ebagai sarana ampun untuk dapat mengendalikan dan
kembali memberikan kepusaan kepada pelanggan

9. Leadership is the make-or- break of customer satisfaction.
leadership ini berkaitan dengan point 7 yaitu bagaimana perusahaan
bisa menjadi good listener dan juga bagimana perusahaan melakukan
mind game sehingga perusahaan akan meng-guide dan memandu customer
sehingga perusahaan tentu bisa menjadi pemenang dalam mind games.

10.satisfying customer is a never ending journey. kepouasan pelanggan
merupakan sebuah proses yang tidak akan pernah berakhir karena
konsumen selalu bberubah sehingga perusahaan juga harus terus berubah
untuk tetap dapat menjadi pemimpin dalam proses kepuasan pelanggan.

Tips2 dalam bermain HYIP's

TIPS BERINVESTASI

Sebelum memberikan tips investasi, penulis ingin mengingatkan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui kapan suatu hyip akan hilang & SCAM (kecuali si pemilik hyip itu sendiri). Satu hal yang pasti adalah, "Setiap Hyip Pada Akhirnya Pasti Akan Scam, Ini Semua Hanya Soal Waktu".

Tips yang akan hyiperz berikan ini setidaknya bisa menjadi selektor dari ratusan hyip yang ada, sehingga anda dapat berinvestasi pada hyip yang "lebih baik" dari yang lain. Sekali lagi "DONT INVEST WHAT YOU CAN AFFORD TO LOSE" . Bila memiliki uang lebih sebaiknya diinvestasikan pada Long Term Hyip karena resiko scamnya lebih kecil dibanding Short Term Hyip. penulis akan memberi tips untuk memilih short term hyip yang berpotensi membayar.

1. Tips untuk Short term hyip

>>Lihat hyip-monitoringnya.

Status dari hyip tersebut masih PAYING, lanjutkan dengan tips ke-2 (lihat data statistik). Lihat tanggal monitoringnya (di bawah nama hyip) apabila tanggal monitoring sudah kadaluarsa (status monitoringnya PAYING tapi tanggal monitoringnya kemarin, bukan hari ini) maka tunda investasi hyiperz pada hyip tersebut.

Namun bila statusnya:

(Waiting), Maka jangan investasikan uang anda pada hyip tersebut, karena sudah ada kecenderungan atau tanda-tanda tidak membayar. Bila ada short term hyip yang tidak memuat status monitoring pembayaran, sebaiknya anda cari hyip yang lain yang ada status monitoring pembayarannya.

>>Lihat data statistik hyip tersebut.

>>Running Days (Umur) : Karakter dari short term hyip adalah memiliki masa pembayaran yang singkat yaitu antara 1-3 hari, jadi apabila running daysnya sudah lebih dari 3 hari, jangan invest, karena sangat jarang hyip yang masih membayar investor ketika running days sudah lebih dari 3 hari. Cari hyip yang running daysnya masih 1-2 hari. "First Come, First Serve" Walau tidak selalu begitu.

>>Total deposited (jumlah dana investasi) & Total withdraw (jumlah dana yang sudah ditarik investor). Dari data di atas, total depositednya adalah $12967.38 dan total withdraw $5831.32, rasio penarikan dengan jumlah deposit, masih kurang dari 1/2, artinya hyip tersebut masih memiliki modal yang cukup untuk membayar investor baru, namun bila total withdraw sudah lebih dari 1/2 maka tunda investasi anda, bila total withdraw sudah lebih dari 1/2 maka usia hyip tersebut tidak lama lagi. Idealnya total withdraw= 1/8 dari total deposited. Jika total deposited = $12967.38 maka total withdraw yang ideal adalah $12967.38 : 8 = $1621.

Note : Ada juga hyip yang menggunakan istilah Total paid out bukan Total withdraw (Total paid out= Total withdraw).

>>Today Deposited, beberapa short term hyip memuat data mengenai jumlah investasi di hyip mereka pada hari ini. Kalo jumlahnya sangat sedikit, jangan invest disitu. Karena banyak hyip dengan scheme ponzi yaitu hyip yang hanya memutar dana investor dari investor baru. lebih jelasnya scheme ponzi lihat di KAMUS HYIP.

Note : Sebaiknya jangan invest pada short term hyip yang total depositnya masih kurang dari $1000 dengan runningdays yang telah lebih dari 1 hari.

>>Cek Update news, biasanya pada home page website hyip (khususnya Short Term Hyip) terdapat news terbaru mengenai hyip tersebut, bila tanggal update news tersebut sudah kadaluarsa (berita 7 hari kemarin masih dimuat pada berita paling atas) maka sudah ada indikasi bahwa pengelolaan hyip tersebut asal-asalan dan mungkin saja si pemilik hyip tersebut sudah kabur & tidak mengurusi website hyipnya lagi. Namun indikator ini tidak dapat dijadikan dasar apakah hyip tersebut telah scam atau belum.

>>Short Term Hyip yang bagus sistem pembayarannya, adalah short term hyip dengan sistem pembayaran automatic/instant dan direct. Lebih jelasnya mengenai sistem pembayaran automatic/instant dan direct, silahkan liat di KAMUS HYIP.

>>Jangan Re-invest di Short Term Hyip! Walaupun hyip tersebut membayar anda pada investasi pertama, jangan pernah membuka investasi kedua di short term hyip yang sama. Bagusnya, bila anda mendapat profit, maka tarik modal awal saja, lalu biarkan profit dari hyip itu yang anda jadikan modal/investasi. Jika seandainya hyip itu scam/tidak membayar lagi, modal awal anda udah aman. Ini bisa anda lakukan jika short term hyip itu masih punya potensi bayar. (lihat tips data statistik) Jika tidak, tarik semua yang telah anda peroleh pada hyip tersebut (modal+profit).

>>The Last, Jangan Investasikan Uang dalam jumlah yang banyak di Short Term Hyip.

2. Tips untuk Long Term Hyip & Mid Term Hyip

>>SET COMPOUND RATE MENJADI 0%! Ini adalah tips agar modal awal anda cepat kembali, setelah modal awal anda sudah tercover atau ROI sudah 100%, maka anda bisa mengubah compound rate, toh modal awal sudah aman.

3. Tips untuk Semua Jenis Hyip

>>Jangan menumpukkan modal anda pada satu hyip, Ingat! Ini bukan deposito di bank pemerintah! Diversifikasikan modal anda, dengan menyebar investasi anda di beberapa hyip, maka anda telah mengurangi resiko kerugian.

>>Jangan membuat dua investasi di satu hyip, karena anda akan rugi 2X bila hyip itu SCAM.

>>Terakhir, jangan pernah menaruh kepercayaan yang lebih pada hyip manapun.

Penjelasan mengenai ciri-ciri dari Short Term Hyip, Mid Term Hyip, dan Long Term Hyip, ada di menu "Tentang Hyip"

Bisnis HYIP apakah itu ?

Apa Itu Hyip ?
Hyip (High Yield Investment Program) adalah Program Investasi Online Beresiko Tinggi. Hyip berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di indonesia. Perkembangan Hyip yang pesat ini tidak lain adalah karena tingkat return/profit yang ditawarkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan deposito atau saving di bank konvensional. No selling, No need to promote, No work, hanya mendepositokan uang di program Hyip, maka anda sudah bisa menerima profit US$ dari interest tiap harinya. Semua orang dari seluruh penjuru dunia bisa dengan mudah menjadi investor Hyip, yang dibutuhkan hanya modal. Semua online, sehingga bisnis ini bisa dilakukan siapun, kapanpun, dan dimanapun. Tapi tunggu dulu, anda juga harus mengetahui sisi negatif dari Hyip, High yield investment program, Hyip adalah program investasi online yang dikelola pribadi/perseorangan bukan badan usaha formal, tidak berbadan hukum, tidak memiliki izin usaha, dan tidak tunduk pada UU, maka bila investor Hyip menderita kerugian, tidak ada yang dapat dituntut untuk mengganti kerugiannya. Untuk itu selektiflah dalam memilih program hyip.
Perbedaan Hyip Dengan Program Investasi Online (Non-Hyip)
Hyip menawarkan return atau interest yang lebih tinggi namun dengan Risk yang besar pula. Berbeda halnya dengan Program Investasi Online yang menawarkan return atau interest yang lebih kecil dan Risk yang lebih kecil dibanding Hyip. Ini bisa kita lihat dari sistem interest yang dibagikan mayoritas Hyip adalah daily interest, berbeda dengan Program Investasi Online Non-Hyip yang menghitung/membayar interest kepada investornya tiap minggu dan ada juga yang perbulan,Jika umur dari sebagian besar Hyip hanya dapat bertahan dalam hitungan bulan, maka Program Investasi Online mampu bertahan jauh lebih lama yaitu tahunan. Mayoritas pengelola Hyip hanya memutar dana dari investor ke investor (ponzi scheme), sehingga umur Hyip yang menggunakan sistem seperti itu memiliki umur yang singkat, berbeda dengan pengelolaan dana pada Program Investasi Online (Non-Hyip), yang menggunakan dana investor untuk :
-Trading Forex atau Valas.
-Jual beli saham, mereka akan mendapat profit dari penjualan saham serta pembagian laba (dividen).
-Investasi, mereka juga mengalokasikan dana dari investor untuk diinvestasikan kembali.
-Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan komersial.
Sebenarnya pengelola program investasi online baik Hyip ataupun Non-Hyip tidak akan bangkrut bila mereka benar-benar professional mengelola dana dari investor, justru mereka akan untung besar bila pengelolaan dana investor dilakukan oleh yang professional dan dengan cara yang professional, tentunya dengan menawarkan interest rate yang rasional juga.
Jenis-Jenis Hyip?
1. Short Term Hyip
Karakteristiknya :
-Masa pembayaran yang sangat singkat antara 1-3 hari, jarang yang lebih dari 3 hari. Masa pembayaran adalah masa dimana hyip tersebut membayar investornya, tapi ada juga short term hyip yang hanya mengambil dana dari investor tanpa membayar.
-Menawarkan suku bunga yang fantastic, diatas 100% perhari, bahkan ada yang menawarkan rate sampai 2000% per hari! Ingat, penawaran hanyalah penawaran!
-Website. maintenance atau pengelolaan sistem member area yang sederhana. Sangat berbeda dengan pengelolaan member area pada long term hyip.
-Eksistensinya paling lama 1 minggu, setelah itu pengelola/websitenya hilang entah kemana.

2. Mid Term Hyip
Karakteristiknya :
-Masa pembayaran antara 30-60 hari
-Menawarkan interest rate sekitar 4%-10% per hari
-Ada yang sistem pembayarannya otomatis & ada yang manual.
-Ada yang menyediakan pilihan compound rate
-Eksistensi antara 3 bulan- 4 bulan

3. Long Term Hyip
Karakteristiknya :
-Masa pembayaran umumnya diatas 100 hari
-Menawarkan interest rate yang lebih kecil dibanding short/midterm hyip, yaitu sekitar 1%-3% per hari
-Umumnya memiliki pilihan compound rate
-Maintenance atau pengelolaan website yang lebih baik dan professional dibanding short/midterm hyip.
-Eksistensinya bisa mencapai 6 bulan atau lebih.

Alat pembayaran yang digunakan ?
Sekitar 99% program Hyip dan Non-Hyip mendukung pembayaran melalui e-gold, ada yang hanya menerima pembayaran dari e-gold, ada juga yang menerima pembayaran baik dari e-gold, e-bullion, stormpay, dll. Mayoritas menggunakan e-gold karena selain gratis (tidak dikenakan biaya untuk membuka rekening), e-gold juga user friendly, dan dapat digunakan oleh seluruh investor dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

The Last But Not Least, Hampir Semua Jenis Bisnis Online Mengandung Resiko, Makin Besar Return atau Profit Yang Ditawarkan, Makin Besar Juga Resiko Kerugian Yang Bisa Ditimbulkan Dari Program Bisnis Online Itu.
Selektiflah Dalam Memilih Dan Bijaklah Dalam Bertindak.

Success For All...,

Just for reference

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini


Tanggungjawab, kreativitas dan mampu mengambil keputusan adalah sifat yang akan muncul pada anak jika jiwa wirausaha ditumbuhkan sejak dini. Sifat tersebut merupakan modal bagi keberhasilan hidup anak saat ia dewasa.

Ramalan beberapa ahli tentang gambaran masa depan dunia yang menuntut munculnya jiwa wirausaha pada tiap individu tak dapat disangkal lagi. Persaingan global antar bangsa yang tak mengenal batas antar negara menuntut setiap orang untuk kreatif memunculkan ide-ide baru. Maka mempersiapkan anak agar mempunyai jiwa wirausaha, agaknya jadi satu hal yang penting dilakukan oleh orangtua dan lingkungannya.

Peran orangtua dan guru
Wirausaha merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan membutuhkan banyak kreativitas. Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan.

Selain itu, peran lingkungan, semisal guru-guru, juga berpengaruh terhadap pembentukan pribadi anak. Mereka bisa berperan dalam membuat anak agar bisa menjadi seorang enterpreneur. Untuk itu, guru harus kreatif mengajar dan membuat soal. “Berikan kesempatan untuk berpikir alternatif.

Misalnya, jangan bertanya 5X5 berapa. Tapi, tanyalah berapa kali berapa saja sama dengan 25,” kata Zainun Mu’tadin, S.Psi, M.Psi, Dosen Psikologi UPI YAI.
Dengan kreativitas orangtua dan guru, anak dilatih memiliki beberapa alternatif jawaban dan solusi. Alternatif tersebut akan melatih anak mampu mengambil keputusan yang tepat dari berbagai pilihan yang ada.

Jiwa wirausaha juga memerlukan motivasi yang bagus, intelegensi yang cukup baik, kreatif, inovatif, dan selalu mencari sesuatu hal yang baru untuk bisa dikembangkan. Sayangnya, menurut Zainun, hal-hal tersebut di sekolah kurang mendapat perhatian. Kebanyakan sekolah masih terfokus pada pengembangan kecerdasan intelegensi saja.

Sementara kreativitas masih kurang dikembangkan.
Padahal pengembangan kreativitas akan membuat anak mampu menciptakan hal-hal baru. Kreativitas inilah modal dasar untuk menjadi enterpreuner. Modal penting lainnya adalah sikap bertanggungjawab. Sisi positif lain dari pengembangan sikap ini adalah terbangunnya rasa tanggung jawab pada semua hal yang dilakukan. Menurut Zainun, bila banyak orang di Indonesia memiliki jiwa enterpreunership, maka jumlah koruptor juga akan sedikit. “Bila kelak anak tersebut dewasa dan mengambil kredit di bank, ia akan bertanggungjawab mengembalikan dan tidak akan kabur,” kata psikolog yang menamatkan studinya di UI ini.

Latihan bertahap
Menumbuhan sifat wirausaha pada diri anak memerlukan latihan bertahap. Latihan wirausaha ini bukanlah sesuatu yang rumit. Bentuknya bisa sederhana dan merupakan bagian dari keseharian anak. Misalnya, toilet training untuk melatih anak yang masih ngompol. Tujuan akhirnya sampai anak mampu membuang kotoran di tempatnya, membersihkan kotorannya, dan memakai kembali celananya. Latihan itu dilakukan secara bertahap dan mengajarkan anak untuk bertanggungjawab.

Latihan lain, misalnya melatih anak untuk dapat membereskan mainan selesai bermain dan meletakkan mainan di tempatnya. Hal ini juga merupakan latihan untuk bertanggungjawab dan awal pengajaran tentang kepemilikan. Ini mainan saya diletakkan di sini. Ini mainan kakak, kalau mau pinjam, harus ijin dulu. Sifat tersebut, menurut Zainun, adalah awal untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak.

Latihan selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk mampu mengelola uang dengan baik. Terangkan pada anak, dari mana uang yang dipakai untuk membiayai rumah tangga. Jelaskan bahwa untuk mendapatkan uang tersebut, orangtua harus bekerja keras. Uang hanya boleh dipakai untuk kebutuhan yang benar-benar perlu. Dengan demikian anak akan menjauhi sikap konsumtif.

Dalam mengajarkan anak mengelola uang, latihan yang perlu diajarkan bukan hanya cara membelanjakan, namun juga menabung, sedekah dan mencari uang. Tentu saja cara ini memerlukan konsistensi orangtua terhadap aturan. Misalnya, saat mengajak anak berbelanja. Catat terlebih dahulu kebutuhan yang akan dibeli. Orangtua harus konsisten untuk tidak belanja di luar catatan belanja. Bila anak mengamuk meminta mainan atau barang kebutuhan lain di luar catatan, maka orangtua harus konsisten untuk membelikannya. Aturan itu harus sudah disepakati sejak awal.

Latihan seperti ini sudah dapat dilakukan sejak anak berusia dua tahun. “Jangan anggap anak tidak mengerti apa-apa dengan mengatakan ‘Ah, masih anak kecil’. Padahal sejak kecil pun anak sudah mampu berkomunikasi,” tutur ayah satu orang putra ini.

Bisnis kecil-kecilan
Setelah anak diajarkan mengelola uang, tahap selanjutnya si anak mulai dapat diajarkan berbisnis kecil-kecilan. Biasanya bisa dilakukan pada usia sekolah. Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat diajarkan jual beli.
Pada tahap ini anak diajarkan untuk mengenal usaha untuk mendapatkan sesuatu, dengan kata lain bisnis kecil-kecilan.

Misalnya, anak bisa diajarkan menjual barang hasil karyanya, saperti es mambo, kue, dan lain-lain. “Ini tidak disarankan untuk dilatihkan, tapi sebenarnya bisa,” ujar Zainun. Syaratnya, tahapan ini bisa dijalankan bila orangtua sudah mengajarkan cara mengelola uang terlebih dahulu. Sehingga anak sudah terbiasa untuk menabung dan mengatur uangnya dengan baik. Dengan demikian uang yang mereka dapat tak segera dihabiskan untuk hal-hal yang tak perlu.

Cara yang dipakai oleh David Owen, seorang penulis buku di Amerika Serikat, agaknya layak ditiru. Owen mengisahkan tentang bagaimana ia mampu mendorong anak-anaknya menjadi gemar menabung dan penuh perhitungan dalam membelanjakan uang. Ia membuat “Bank Ayah”, khusus untuk anak-anaknya. Prinsip yang dikembangkan dalam "Bank Ayah" adalah pemberian tanggungjawab dan kontrol keuangan secara penuh pada anak sebagai pengelola uang mereka sendiri. Uang anak adalah milik anak, bukan milik orang tua. Bahkan anak juga bebas mencari pendapatan di luar jatah uang saku yang telah mereka dapatkan.

Dalam hal ini "Bank Ayah" berperan dalam melakukan kontrol secara tidak langsung, yaitu dengan mengembangkan prinsip-prinsip perbankan seperti bonus yang dapat menarik minat akan untuk menambah saldo tabungan, juga saldo minimal, yang dapat membatasi jumlah pengambilan uang agar tidak terkuras habis. Dengan ini anak akan benar-benar bertanggungjawab dan berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

"Bank Ayah" ala David Owen ini tidak cuma menjadi daya tarik anak untuk menabung. Lebih dari itu "Bank Ayah" dikelola sebagai sarana pembelajaran dari praktik ekonomi kepada anak dengan bahasa yang sederhana. Dengan sedikit improvisasi, Owen mengubah "Bank Ayah" ini menjadi media latihan berinvestasi pada anak-anaknya. Owen sendiri berhasil mendirikan sebuah perusahaan pialang saham yang bernama "Dad and Co”.

Jadi sejak dini jiwa wirausaha baik untuk ditanamkan. Inti dari kewirausahaan adalah bagaimana menanamkan cara untuk berusaha, memecahkan permasalahan dan bertanggung jawab penuh atas apa yang dia lakukan. Sangat positif, bukan?
(Sarah Handayani/Bahan :Ami)